Minggu, 29 Maret 2009

Minggu, 29/03/2009 18:16 WIB Tragedi Situ Gintung Sempat Kena Setrum, Bayi Tesya Selamat dari Air Bah




Foto Terkait
gb
TNI Cari Korban Situ Gintung
Jakarta - Tragedi Situ Gintung kini meninggalkan berbagai kisah bagi korbannya. Salah satunya cerita keajaiban, yang membuat korbannya selamat. Misalnya saja bayi Tesya (1,5).

"Tesya dan saya kesetrum waktu banjir datang. Tesya saya gendong sih mas," ujar ayah Tesya, Riagung saat ditemui di Posko Pengungsian di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Situ Gintung, Minggu (29/3/2009).

Saat itu, Jumat 27 Maret pukul 04.30 WIB, warga di sekitar rumah dia sudah ramai berteriak. "Banjir, banjir...Air naik, air naik," ucapnya menirukan.

Dia pun bergegas, menggendong Tesya dan membangunkan istrinya Evi. Saat itu suasana berlangsung panik dan kondisi kacau. Memang, air sudah mulai memenuhu kontrakannya.

"Saat saya gendong Tesya dana berjalan, saya menginjak stop kontak. Kami berdua tersetrum. Refleks Tesya saya lempar, dan sempat jatuh ke air. Untung saya segera sadar dan saya ambil lagi dia," terangnya mengenang peristiwa memilukan itu.

Meski terlihat sehat, di pelipis kiri Tesya masih terlihat goresan bekas luka. Namun, kebingungan masih melanda Riagung. Adiknya Wati, kini keberadaannya entah di mana, alias hilang. Saat air bah datang, dia hanya sempat menyelamatkan istri dan anaknya, sedang Wati saat itu berada di kamar terpisah.

"Ya gimana lagi mas wong sudah nasib," ujar Riagung saat ditanya seputar adiknya.

Sementara itu, terkait kondisi pengungsi di FK UMJ hingga kini masih ditangani dokter dan mahasiswa.

"Jumlah 25 Kepala Keluarga. Sampai saat ini masih bisa ditangani baik logistik maupun obat-obatan," ujar mahasiswa kedokteran Suyetno saat ditemui di lokasi.

Sabtu, 28 Maret 2009

video musibah situ gintung














saudara2 kita yg ada di daerah waduk situ gintung bnr2 g tau sekarang hrs brbuat apa,mereka bnr2 g punya pandangan ttng hidup ini hrs di bawa kemana dan harus bagaimana.
yang ada sekarang mereka bnr2 sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan untk hanya sekedar menyambung hdup hari ini.
kami berusaha menjembatani rekan2 yg mau menyumbangkan sedikit rizki untuk berbagi dengan saudar2 kita yg sedang tertimpa bencana,dengan mentransfr se ikhlasnya dan akan kami salurkan kepada mereka yang membutuhkanya.
tim yang lain turun di jalan2 utk meminta sumbangan,sedangkan kami menampung lewat blog yang di bikin secara mendadak.
bank:PERMATA
cabang:MELAWAI
no rek:4000991320
atas nama rekan kami:SUSWANDI
semoga ALLOH senantiasa menerima amal ibadah kita,dan di ridhoi ALLOH SWT,amien ya roball alamin
terima kasih.

subuh kelabu


Subuh kelabu di Situ Gintung menewaskan puluhan warga di sepanjang Sungai Pesanggrahan, Jumat(27/3/3009). Puluhan warga seakan tak percaya dan hanya bisa menangis serta berduka.

Putut (27), menahan sedih yang mendalam. Anak semata wayangnya, Zahra yang baru berusia 6 bulan, terlepas dari pelukannya pada saat banjir datang. Hingga akhirnya, dia kehilangan Zahra serta istri dan pembantunya

yang tersisa


Bencana jebolnya tanggul Situ Gintung, Cereundeu, Banten, mengakibatkan nyawa dan harta benda musnah, Sabtu (28/3). Bencana ini juga menyisakan kepedihan bagi korban bencana.